Cara Kerja Fire Pump

Dibandingkan industrial pump lainnya, pompa pemadam kebakaran ini punya prinsip kerja paling sederhana. Fire pump beroperasi dengan menggunakan motor dan controller, sama seperti industrial pump pada umumnya. Motor akan berputar agar bisa menyedot air dari sungai, bendungan, atau air tanah ke pipa dalam tekanan air. Pompa ini sendiri membutuhkan tenaga dari diesel, bensin, atau listrik untuk bisa bekerja.

Jenis-jenis Fire Pump Paling Umum

Ada banyak jenis pompa pemadam kebakaran. Beberapa di antaranya punya desain khusus untuk agar bisa digunakan dalam kondisi bangunan tertentu.

Namun, ada juga pompa pemadam kebakaran yang bisa dipasang di hampir semua jenis gedung, contohnya:

1. Horizontal Split Pump

Horizontal split pump atau horizontal split case adalah jenis pompa yang punya dua jalur outlet terpisah.

Pompa jenis ini paling banyak digunakan di gedung-gedung bertingkat yang digunakan untuk kantor, hotel, apartemen, sekolah, dan gedung lain yang didalamnya tidak ada mesin atau peralatan produksi raksasa layaknya di pabrik.

Horizontal split case pump bisa menghasilkan tekanan air tinggi, dengan kapasitas yang cukup untuk mengcover semua area bangunan. Selain itu, maintenance pompa jenis ini juga sangat mudah. Sehingga pengelola gedung tidak wajib punya teknisi yang berjaga setiap hari.

2. Vertical Split Pump

Pompa jenis ini juga punya cara kerja, kelebihan, dan pengaplikasian yang sama dengan horizontal split pump. Bedanya, vertical split pump punya desain berdiri dengan outlet yang tetap sejajar seperti horizontal pump.

Penggunaan vertical split pump dan horizontal split pump hanya dibedakan berdasarkan kondisi ketersediaan ruangan saja.

Bila ruangan tersebut hanya cukup untuk menggunakan vertical split pump karena luasnya terbatas, maka pompa tersebutlah yang akan dipasang. Sebaliknya, jika ruangan untuk fire hydrant system cukup luas, maka pompa yang digunakan adalah horizontal split pump.

3. Vertical Inline Pump

Jenis pompa berikutnya juga punya bentuk vertical, mirip dengan vertical split pump. Hanya saja, vertical inline pump menggunakan prinsip kerja centrifugal pump dan umumnya dibuat dengan single stage pump.

Vertical inline pump juga sama-sama digunakan untuk ruangan sistem pemadam kebakaran dengan ketersediaan ruang terbatas.

Instalasi pompa vertical inline pump juga membutuhkan dana paling terjangkau, sebab harga pompanya murah, pemasangannya relatif mudah, dan tidak memerlukan banyak komponen tambahan.

4. Vertical Turbine Pump

Vertical turbine pump adalah jenis fire pump yang sudah lolos standar keamanan internasional, NFPA 20.

Dengan pompa ini, Anda diperbolehkan menggunakan sumber air dari sungai dan subgrade tank yang notabenenya dianggap sebagai low-grades water supply.

Selain itu, pompa ini juga bisa digunakan di raw water supply seperti, danau, bendungan, waduk, atau sumber air yang juga digunakan oleh masyarakat umum.

Vertical turbine pump sendiri tersedia dalam berbagai ukuran, kapasitas, tekanan, dan harga. Selain itu, pompa ini bisa beroperasi menggunakan listrik atau diesel.

5. End Suction Pump

Jenis pompa kebakaran yang terakhir adalah end suction pump. Pompa satu ini juga punya prinsip kerja sederhana, bahkan termasuk salah satu fire pump dengan cara kerja paling sederhana.

End suction pump berbentuk horizontal tanpa split. Pompa ini hanya punya satu inlet di bagian ujung dan bagian outlet di bagian ujung yang lain. Kemudian, di dalamnya hanya ada satu impeller karena pompa ini termasuk single stage centrifugal pump.

End suction pump biasanya digunakan dalam instalasi fire protection building untuk bangunan lebih kecil. Beberapa contohnya seperti toko kelontong, home industry, kios, open workspace kecil, dan masih banyak lagi.

Kapasitas dan tekanan yang bisa dihasilkan dalam pompa ini juga tergolong kecil. Sehingga tidak akan bisa melindungi bangunan dengan lebih dari 4 lantai.

Sedangkan keunggulan dari pompa ini adalah desainnya yang ramping dan mudah untuk dipasang. Bahkan dalam instalasi dan maintenance end suction pump, teknisi hanya perlu datang satu kali ketika memasang lalu hanya perlu mengecek setiap satu atau dua bulan sekali selama 30 menit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *